Ketua Osis MAN 2 Pekanbaru masa bakti 2022-2023, Najla Nawawi,  lolos dalam TOP 50 FALP 2023 Batch 3. FALP (Future Agile Leader Program) merupakan sebuah program yang diselenggarakan di bawah naungan Himpunan Alumni IPB (Institut Pertanian Bogor) yang diharapkan dapat menjadi wadah akselerasi dan kolaborasi dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas diri peserta khususnya dalam aspek kepemimpinan. FALP 2023 ditujukan untuk ketua organisasi (OSIS / MPK / Ekstrakurikuler) ditingkat SMA/sederajat diselurih Indonesia.

            FALP 2023 terdiri dari serangkaian kegiatan yang diawali dengan Webinar Series, Mentoring, Social Projecti, Leadereship Camp, dan diakhiri dengan penobatan Best Young Leader kepada 15 peserta terpilih dengan reward berupa free pass untuk diterima di IPB University tanpa melaui tes. FALP dilaksanakan rutin setiap tahun. Program ini sudah memasuki tahun ketiga sejak dikenalkan pada tahun 2021 lalu.

Dua siswa terbaik MAN 2 mengikuti seleksi ini beberapa bulan yang lalu., yaitu Najla Nawawi dan Ratu Nadya Aisha D yang merupakan Ketua MPK masa bakti 2022-2023. Jumlah peserta awal FALP 2023 adalah sebanyak 1700 siswa se-Indonesia. Dalam dua tahap eliminasi dari 1700 menjadi 500, selanjutnya menjadi 50 peserta. Najla dan seluruh peserta yang lolos dalam TOP 50 akan selajutnya akan mengikuti kegiatan Leadereship Camp yang dilaksanakan  pada tanggal 25 s.d 27 Januari 2023 di Bogor.

Untuk dapat  masuk dalam Top 50, banyak hal yang harus dilalui oleh Najla. Dari sekian banyak program yang diluncurkan, Najla berhasil unggul melalui inovasi membentuk komunitas program sosial secara online via Instagram. Program ini dinamakan Rute Baharu (Ruang Terbuka Coba Hal Baru). Melalui komunitas ini Najla mewadahi pengembangan petensi diri, bakat, dan minat untuk menghasilkan perubahan positif. Menurut pengakuan Najla hal paling menarik dari kegiatan di RUTE BAHARU adalah saat pelaksanaan workshop menghasilkan kriya yang pada pelaksanaannya menggandeng UMKM. “Peserta kegiatan terbuka untuk semua kalangan. Alhamdulillah banyak peminatnya, peserta termuda adalah siswa SD yang berusia 13 tahun, dan yang tertua adalah ibu rumah tangga yang berusia 27 tahun. Saya senang melalui komunitas ini bisa berpeluang membantu masyarakat. Tentu saja secara pribadi pengalaman saya bertambah.”imbuh Najlah diakhir sesi wawancara.

Related posts