Kuliah di Luar Negeri merupakan impian banyak siswa di Indonesia. Kali ini, tiga siswa MAN 2 Kota Pekanbaru kembali membuat bangga madrasah dengan dinyatakan lulusnya mereka di perguruan tinggi luar negeri ternama. Fazil Arhanifsyah dan Muhammad Nashwan Arzevi mendapatkan kesempatan belajar di Nanyang Technological University (NTU) Singapore sedangkan Haura Arrumaisha OE melanjutkan studinya di University of Western Australia.
Fazil yang memilih kelas olimpiade dari awal masuk ke MAN 2 Pekanbaru dan sudah banyak menorehkan prestasi mengaku telah mengikuti program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diselenggrakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Beasiswa ini ditujukan untuk siswa berprestasi Ajang Talenta Nasional. “Awalnya saya ikut tes BIM dan alhamdulillah lulus, kemudian langsung coba daftar ke NTU dengan memasukkan berkas yang dibutuhkan secara online setelah itu lanjut tes matematika, fisika dan bahasa inggris dan alhamdulillah lulus juga seleksi tesnya” jelas siswa yang menyukai pelajaran matematika ini.
Ghafardi, S.Ag., M.Pd.I selaku kepala MAN 2 Kota Pekanbaru menjelaskan selain Fazil, siswa bernama Haura Arrumaisha juga lulus program beasiswa BIM dengan pilihan kampus University of Western Australia jurusan Mining Engineering. Rabu, 25/5/22 “Alhamdulillah siswa kita berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri dengan bermodalkan prestasi. Haura pernah menyumbang medali perunggu di KSN Tingkat Nasional,” pungkasnya.
Lain halnya dengan Fazil, Muhammad Nashwan Azrevi siswa yang akrab dipanggil Nashwan dan duduk di Kelas Internasional ini sejak dari kelas X sudah mengincar untuk bisa kuliah di NTU. Berkat tekadnya yang kuat dan dengan persiapan yang matang, ia pun mampu menaklukkan soal tes NTU dengan mudah. Reputasi NTU yang berada di posisi ke-12 berdasarkan QS World University Rangkings menjadikan kampus ini menjadi incaran banyak siswa dengan daya tarik beasiswanya.
“Jadi saya tidak ambil beasiswa seperti Fazil tapi pakai tuition grant. Siswa yang lulus seleksi tes akan mendapatkan tuition grant berupa bantuan dana sebesar 50% dari pemerintah Singapura dan setelah lulus ada ikatan kerja selama 3 tahun di perusahaan Singapura,” ungkapnya.

Tidak mudah memang untuk masuk ke kampus tertua nomor 2 di Singapura ini. Seleksi yang cukup kompetitif mengharuskan pelamarnya untuk berjuang dengan sangat giat dan tekun. Selain belajar secara mandiri, pembelajaran intensif dari kelas program yang diadakan madrasah juga menjadi proses yag harus dijalani oleh siswa.
“Madrasah mengucapkan selamat kepada ananda Fazil, Nashwan dan Haura yang telah diterima di kampus impian di Luar Negeri. Hal ini tidak lepas dari kerja keras dan juga doa serta dukungan terutama dari orang tua ananda dan guru di madrasah. Semoga prestasi akhir ananda di MAN 2 Pekanbaru ini menjadi pemicu untuk ananda meraih prestasi yang lebih cemerlang lagi dimasa yang akan datang,” ucap Kamad. (sf/ft)